JAKARTA: Sedikitnya 99 orang mahasiswa Indonesia memperoleh beasiswa dari pemerintah Jepang tahun ini, awal Oktober berangkat ke negara tersebut untuk melanjutkan pendidikan di berbagai bidang disiplin ilmu.
Menurut siaran pers dari Kedutaan Jepang hari ini, para penerima beasiswa dari Pemerintah Jepang (Ministry of Education, Culture, Sport, Science & Technology-MEXT/Mombukagakusho) itu, diterima oleh Kojiro Shiojiro, Duta Besar Jepang untuk Indonesia tadi malam di rumahnya.
Kojiro memberikan dukungan semangat kepada para mahasiswa Indonesia tersebut. Penerima beasiswa Pemerintah Jepang tiap tahun dibagi dalam dua kali keberngkatan, yaitu April dan Oktober. Total mahasiwa yang berangkat tahun ini sebanyak 182 orang. Pada April lalu berangkat sebanyak 83 orang.
Ke-99 mahasiswa penerima beasiswa yang berangkat Oktober ini terdiri atas empat program. Program itu terdiri atas research students diikuti oleh 82 orang, yang merupakan program penelitian sebagai mahasiswa pascasarjana. Setelah lulus ujian masuk, mereka bisa melanjutkan ke jenjang master/doktor.
Program lainnya adalah Japanese Studies Studens sebanyak 7 orang. Para mahasiswa mengikuti program penelitian di universitas selama 1 tahun, ditujukan bagi mereka yang khusus mempelajari budaya dan bahasa Jepang. Selanjutnya Teacher Training Studies sebanyak 6 orang.
Mereka mengikuti program penelitian selama enam bulan, ditujukan bagi pengajar pendidikan tingkat dasar dan menengah. Terakhir Young Leader’s Program sebanyak 4 orang. Program ini bertujuan mendidik pemimpin masa depan dengan tugas belajar di jenjang master.
Pada saat ini sekitar 1600 siswa Indonesia tengah melanjutkan pendidikannya di Jepang. Dari jumlah tersebut, sebagian besar adalah mereka yang menerima beasiswa, baik dari pemerintah Jepang, instansi maupun perusahaan lainnya. Beasiswa Pemerintah Jepang yang cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia adalah beasiswa dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olah Raga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jepang (Monbukagakusho/ MEXT). Beasiswa ini meliputi biaya studi dan biaya hidup, tanpa ikatan apapun.
Kedutaan Besar Jepang di Indonesia dan Konsulatnya di Surabaya, Medan dan Makassar setiap tahun melaksanakan pendaftaran dan penyeleksian bagi para peminat beasiswa Monbukagakusho. Adapun program-program yang ditawarkan kepada siswa Indonesia adalah Program Research Student bagi lulusan perguruan tinggi, Undergraduate, College of Technology dan Professional Training College bagi lulusan SLTA dan Japanese Studies bagi mahasiswa program studi Jepang serta Teacher Training bagi guru.
Ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah Jepang terhadap mahasiswa Indonesia yang berprestasi. Pemberian beasiswa ini pun tanpa adanya ikatan. Jadi jika mahasiswa penerima beasiswa ini ingin kembali dan bekerja di Indonesia, mereka tidak dilarang. Kalau ingin menetap dan bekerja di Jepang juga boleh. Hal ini sangat berbeda jika kita mendapat beasiswa dari perusahaan. Jika kita mendapat beasiswa dari perusahaan biasanya kita diharuskan untuk bekerja di perusahaan tersebut setelah lulus.
Nah, ada juga pengalaman dari salah satu dosen kita yang mendapat beasiswa keluar negeri dari salah satu universitas negeri. (hehe, silakan ditebak dosen yang mana..). Ia diharuskan bekerja dengan universitas yang telah menyekolahkannya di luar negeri. Perhitungan lama kerjanya tuch seperti ini,,
Lama kerja = lama sekolah x 2 + 1
Kalau kita bersekolah selama 6 tahun, maka kita harus bekerja pada universitas itu selama 13 tahun. hmm,, pinter juga ya yang kasih beasiswa,, investasi jangka panjang,, hehe,,
Tapi, bagi temen-temen yang tertarik dengan beasiswa dari pemerintah Jepang ini, bisa langsung lihat di http://www.id.emb-japan.go.jp/ situs resmi kedutaan besar Jepang di Indonesia.