My ChatBox

Monday, October 25, 2010

Laut Terbelah Ala Nabi Musa terjadi di Korea Selatan

TRIBUNKALTIM.co.id - Keajaiban laut terbelah mirip yang terjadi pada kisah nabi Musa terjadi di Jindo, Korea Selatan. Bedanya, laut 'terbelah'  di negeri ginseng itu merupakan fenomena alam yang terjadi akibat pasang surut air laut .

    Seperti dilansir dari laman asiarooms, sebuah hamparan tanah dengan panjang sekitar 2,8 kilometer dan lebar 40 meter akan terbuka akibat surutnya air laut pada waktu-waktu tertentu. Saat-saat kejadian tersebut biasanya dikunjungi orang-orang dalam jumlah besar. Sebuah festival khusus didedikasikan untuk memperingati kejadian alam yang merupakan fenomena unik di Korea Selatan tersebut.

    Terjadinya laut terbelah tersebut, berdasarkan dongeng yang populer di Jindo, bermula ketika desa tersebut diserang harimau, semua penduduk desa telah pergi ke desa Modo kecuali seorang wanita tua yang tinggal sendirian. Dalam keputusasaannya, ia berdoa kepada Dewa Laut agar membantunya dan terbukti dewa menjawab doanya dengan membelah laut.

    Namun, fenomena itu dikenal dunia ketika Pierre Randi, seorang Duta Besar asal Perancis untuk Korea mengunjungi negara tersebut pada tahun 1975 dan menulis tentang hal itu di koran Perancis.

    Festival yang diberi nama Festival Pesta Laut Jindo itu biasanya terjadi tiga kali dalam setahun yaitu pada bulan Maret, Mei dan Juli. Namun, dengan meningkatnya arus wisatawan antusias festival diputuskan juga diadakan pada bulan April.(vnc)


Eits tenang aja, ini bukan pengulangan kejadian pelarian bangsa Israel dari Mesir dan kemudian Nabi Musa membelah laut Merah.. Tidak ada bangsa yang melarikan diri dari bangsa lain, dan yang pasti kejadiannya bukan di Mesir tapi di Korea Selatan.
Bayangkan saja, karena pasang surut air laut laut nya sampai 'terbelah'. Tidak heran kejadian ini berhasil menarik perhatian para wisatawan. Kalau tidak bisa melihat secara langsung Nabi Musa membelah Laut Merah (sudah pasti ga bisa), tidak ada salahnya kita memanjakan rasa penasaran kita dengan melihat fenomena yang mirip dengan hal itu. Tidak ada rotan, akar pun jadi.


Tuesday, October 12, 2010

Wew,, Limbah Baju Renang Diubah Jadi Gaun??

     KOMPAS.com - Apa yang Anda lakukan pada baju-baju renang yang sudah tak Anda kenakan? Jika tidak diberikan kepada yang perlu pasti dibuang. Padahal, kalau dipikir-pikir, bahwa baju renang yang bukan pakaian yang bisa kita kenakan untuk sehari-hari. Bahan baju renang yang elastis dan tidak menyerap keringat berkesan berat dan tidak nyaman untuk dikenakan sehari-hari, apalagi dijadikan gaun. Tetapi, Speedo dan label fashion From Somewhere mencoba mengulik limbah pakaian renang menjadi sebuah busana yang bisa dikenakan di luar kolam renang. 
     Speedo merupakan produsen pakaian renang yang menciptakan baju renang full body LZR Racer suit di tahun 2008 lalu. Baju renang ini dikenal sebagai baju renang "pemenang". Dikenakan oleh perenang fenomenal seperti Michael Phelps. Sejak diluncurkan, dalam rentang waktu 2008-2009 tercatat setidaknya tercatat 91 rekor dunia baru tercipta oleh para perenang dunia yang mengenakan baju renang ini. Namun, pada awal tahun 2010 ini, FINA (Federation Internationale de Natation) mengeluarkan peraturan yang melarang penggunaan baju renang full body, dan hanya boleh mengenakan pakaian renang dari bahan tekstil saja pada saat bertanding. Alhasil, terdapat sisa baju renang yang sangat banyak di bagian produksi Speedo. 
     From Nowhere adalah label busana asal Inggris yang dimiliki oleh Orsola de Castro dan Filippo Ricci. Label ini sejak tahun 1997 berkomitmen untuk menggali limbah industri busana dengan mengolahnya menjadi busana siap pakai. Bahan-bahan sisa, dengan sedikit imajinasi, menurut mereka masih bisa diolah menjadi busana yang cantik dan berdaya jual. Sejak didirikan, label ini terus mendapatkan penghargaan atas upayanya dan desainnya. 
     Tanggal 17 September 2010 lalu, Speedo dan From Somewhere mengungkapkan kerjasamanya di London Fashion Week. Hasil karya From Somewhere yang dibuat dari bahan sisa baju renang LZR Racer suit dipamerkan dalam area Estethica the British Fashion Council. Busana terbatas ini merupakan contoh dari kerjasama mereka yang masih dalam tahap perkembangan. Busana yang ditampilkan di sana akan dilelang kemudian hasilnya diserahkan untuk amal.
     Seluruh koleksi hasil kerjasama Speedo dan From Somewhere akan dikemukakan pada awal tahun 2011 mendatang. Sebagian dari hasil penjualan akan diserahkan untuk amal. Namun, tak ada kabar apakah koleksi ini akan tersedia untuk seluruh dunia atau hanya melayani penjualan di London. Yang bisa dipetik adalah niat untuk menggunakan bahan bekas sebagai busana yang bisa dikenakan dan semangat mendaur ulang bahan yang tadinya tak bisa digunakan lagi.
http://female.kompas.com/read/xml/2010/09/21/11130639/Limbah.Baju.Renang.Jadi.Gaun-3


Wew,, kata pertama yang terlintas adalah KREATIF.. menjadikan limbah baju renang menjadi gaun yang indah dan modis.
Kalau dari segi marketing, hal ini bagus banget karena berbeda dengan yang lain,, Mereka berhasil mengubah kesialan menjadi keberuntungan,.. Dari baju renang yang tidak berhasil dijual, disulap menjadi gaun,, Seep, two thumps up,,
Barang-barang di sekitar kita sebenarnya banyak sekali yang bisa dimanfaatkan untuk di daur ulang,, tidak harus dalam bidang fashion.. yang diperlukan hanya kreativitas dan imajinasi untuk membuat barang-barang yang tidak bermanfaat menjadi mempunyai nilai jual dan berguna,.
So guys, coba liat sekeliling kalian,, kira-kira barang apa saja yang bisa kalian manfaatkan? Siapa tau nantinya bisa mendatangkan keuntungan,,



Monday, October 4, 2010

Mahasiswa Indonesia dapat Beasiswa ke Jepang, lho,,,

Sabtu, 02/10/2010 10:19:58 WIB
Oleh: Rahmayulis Saleh

JAKARTA: Sedikitnya 99 orang mahasiswa Indonesia memperoleh beasiswa dari pemerintah Jepang tahun ini, awal Oktober berangkat ke negara tersebut untuk melanjutkan pendidikan di berbagai bidang disiplin ilmu.


Menurut siaran pers dari Kedutaan Jepang hari ini, para penerima beasiswa dari Pemerintah Jepang (Ministry of Education, Culture, Sport, Science & Technology-MEXT/Mombukagakusho) itu, diterima oleh Kojiro Shiojiro, Duta Besar Jepang untuk Indonesia tadi malam di rumahnya.


Kojiro memberikan dukungan semangat kepada para mahasiswa Indonesia tersebut. Penerima beasiswa Pemerintah Jepang tiap tahun dibagi dalam dua kali keberngkatan, yaitu April dan Oktober. Total mahasiwa yang berangkat tahun ini sebanyak 182 orang. Pada April lalu berangkat sebanyak 83 orang.


Ke-99 mahasiswa penerima beasiswa yang berangkat Oktober ini terdiri atas empat program. Program itu terdiri atas research students diikuti oleh 82 orang, yang merupakan program penelitian sebagai mahasiswa pascasarjana. Setelah lulus ujian masuk, mereka bisa melanjutkan ke jenjang master/doktor.


Program lainnya adalah Japanese Studies Studens sebanyak 7 orang. Para mahasiswa mengikuti program penelitian di universitas selama 1 tahun, ditujukan bagi mereka yang khusus mempelajari budaya dan bahasa Jepang. Selanjutnya Teacher Training Studies sebanyak 6 orang.


Mereka mengikuti program penelitian selama enam bulan, ditujukan bagi pengajar pendidikan tingkat dasar dan menengah. Terakhir Young Leader’s Program sebanyak 4 orang. Program ini bertujuan mendidik pemimpin masa depan dengan tugas belajar di jenjang master.



Pada saat ini sekitar 1600 siswa Indonesia tengah melanjutkan pendidikannya di Jepang. Dari jumlah tersebut, sebagian besar adalah mereka yang menerima beasiswa, baik dari pemerintah Jepang, instansi maupun perusahaan lainnya. Beasiswa Pemerintah Jepang yang cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia adalah beasiswa dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olah Raga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jepang (Monbukagakusho/ MEXT). Beasiswa ini meliputi biaya studi dan biaya hidup, tanpa ikatan apapun.

Kedutaan Besar Jepang di Indonesia dan Konsulatnya di Surabaya, Medan dan Makassar setiap tahun melaksanakan pendaftaran dan penyeleksian bagi para peminat beasiswa Monbukagakusho. Adapun program-program yang ditawarkan kepada siswa Indonesia adalah Program Research Student bagi lulusan perguruan tinggi, Undergraduate, College of Technology dan Professional Training College bagi lulusan SLTA dan Japanese Studies bagi mahasiswa program studi Jepang serta Teacher Training bagi guru.


Ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah Jepang terhadap mahasiswa Indonesia yang berprestasi. Pemberian beasiswa ini pun tanpa adanya ikatan. Jadi jika mahasiswa penerima beasiswa ini ingin kembali dan bekerja di Indonesia, mereka tidak dilarang. Kalau ingin menetap dan bekerja di Jepang juga boleh. Hal ini sangat berbeda jika kita mendapat beasiswa dari perusahaan. Jika kita mendapat beasiswa dari perusahaan biasanya kita diharuskan untuk bekerja di perusahaan tersebut setelah lulus.


Nah, ada juga pengalaman dari salah satu dosen kita yang mendapat beasiswa keluar negeri dari salah satu universitas negeri. (hehe, silakan ditebak dosen yang mana..). Ia diharuskan bekerja dengan universitas yang telah menyekolahkannya di luar negeri. Perhitungan lama kerjanya tuch seperti ini,,
        Lama kerja = lama sekolah x 2 + 1
Kalau kita bersekolah selama 6 tahun, maka kita harus bekerja pada universitas itu selama 13 tahun. hmm,, pinter juga ya yang kasih beasiswa,, investasi jangka panjang,, hehe,,

Tapi, bagi temen-temen yang tertarik dengan beasiswa dari pemerintah Jepang ini, bisa langsung lihat di http://www.id.emb-japan.go.jp/ situs resmi kedutaan besar Jepang di Indonesia.