INILAH.COM, Jakarta - Belum habis bencana Mentawai, Merapi dan Wasior, gempa kembali mengguncang Ternate, Maluku. Ada gerangan apa, sehingga bencana bertubi-tubi terjadi pada era SBY?
Lingkaran dalam (inner circle) SBY harusnya membaca: mengapa bencana terus terjadi? "Mereka, para staf istana, bersama SBY dan First Lady harus mencerna dan merenungkan mengapa bencana beruntun terus? Di mana para agamawan dan rohaniwan, ini jelas ada sesuatu," kata Aris Mundayat PhD, seorang antropolog UGM lulusan Australia.
Sebagaimana diramalkan mendiang Mama Loren, Indonesia di era SBY jadi negeri dengan banyak bencana. Kosmologi orang Jawa dan santeri menyampaikan kepada kita soal "isyarat" dari gejolak alam itu. "Lingkaran istana SBY tak usah marah atas refleksi ini. Realitas petaka sudah bicara banyak kepada rakyat kita," kata budayawan Sujiwo Tejo baru-baru ini.
Dalam kosmologi Jawa, bencana dahsyat yang datang silih berganti di negeri yang bergelar Zamrud Khatulistiwa dalam beberapa tahun terakhir ini adalah isyarat untuk para elite negara.
Isyarat apa? Mulai dari Gelombang Tsunami di Aceh, lumpur Lapindo di Sidoarjo Jawa Timur, gempa bumi di Jawa Barat, banjir di Jambi, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku, gempa bumi di Sumatra Barat, lalu Wasior, Mentawai, Merapi, Ternate dan entah apalagi?
"Semua itu pertanda alam mengingatkan para elite negara dan elite ekonomi-politik," kata KH Solahudin Wahid, tokoh NU dari pesantren Tebu Ireng, Jombang.
Isyarat alam yang terus meluncurkan bencana itu amat nyata sekali. Belum lagi bencana kecil lain yang tidak terhitung jumlahnya disebabkan oleh alam. "Juga bencana yang disebabkan oleh manusia, seperti penebangan hutan secara liar, teror bom, dan juga Bencana jual beli hukum serta bencana korupsi yang semakin menambah parah kondisi negeri ini," kata Permadi SH, paranormal dan politisi Partai Gerindra.
Semenjak negeri ini dipimpin oleh Presiden SBY tahun 2004 silam sampai akhir periode kepemimpinannya Oktober 2009 yang lalu, sampai 2010 hari ini, bencana alam dahsyat terus menerus terjadi.
Bahkan semenjak bulan awal terpilih kembali sebagai Presiden RI yang ke dua kalinya bulan september 2009 yang lalu, Presiden SBY langsung disambut oleh bencana gempa bumi dahsyat di Pulau Sumatera dan Jawa serta Papua, yang banyak menelan korban harta benda dan nyawa.
Bagi yang mengerti ilmu hikmah, sebenarnya ini suatu pertanda bahwa negeri ini sebenarnya banyak masalah: dari masalah korupsi-kolusi sampai perusakan lingkungan dan pembalakan liar, yang harus dituntaskan segera. "Bencana juga dilihat sebagai banyaknya dosa dari bangsa kita, terutama dari para elite negara dan penguasa," kata Din Syamsuddin, Ketua PP Muhammadiyah.
Karena itu, semua elite dan penguasa serta rakyat harus instrospeksi diri dan saling mengingatkan, agar bencana alam mereda dan tidak jadi ancaman keseharian bagi bangsa Indonesia. [TJ]
http://nasional.inilah.com/read/detail/934082/mengapa-bencana-alam-terus-terjadi
Apakah ini kebetulan ataukah suatu peringatan bagi pemerintah saat ini?
Lingkaran dalam (inner circle) SBY harusnya membaca: mengapa bencana terus terjadi? "Mereka, para staf istana, bersama SBY dan First Lady harus mencerna dan merenungkan mengapa bencana beruntun terus? Di mana para agamawan dan rohaniwan, ini jelas ada sesuatu," kata Aris Mundayat PhD, seorang antropolog UGM lulusan Australia.
Sebagaimana diramalkan mendiang Mama Loren, Indonesia di era SBY jadi negeri dengan banyak bencana. Kosmologi orang Jawa dan santeri menyampaikan kepada kita soal "isyarat" dari gejolak alam itu. "Lingkaran istana SBY tak usah marah atas refleksi ini. Realitas petaka sudah bicara banyak kepada rakyat kita," kata budayawan Sujiwo Tejo baru-baru ini.
Dalam kosmologi Jawa, bencana dahsyat yang datang silih berganti di negeri yang bergelar Zamrud Khatulistiwa dalam beberapa tahun terakhir ini adalah isyarat untuk para elite negara.
Isyarat apa? Mulai dari Gelombang Tsunami di Aceh, lumpur Lapindo di Sidoarjo Jawa Timur, gempa bumi di Jawa Barat, banjir di Jambi, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku, gempa bumi di Sumatra Barat, lalu Wasior, Mentawai, Merapi, Ternate dan entah apalagi?
"Semua itu pertanda alam mengingatkan para elite negara dan elite ekonomi-politik," kata KH Solahudin Wahid, tokoh NU dari pesantren Tebu Ireng, Jombang.
Isyarat alam yang terus meluncurkan bencana itu amat nyata sekali. Belum lagi bencana kecil lain yang tidak terhitung jumlahnya disebabkan oleh alam. "Juga bencana yang disebabkan oleh manusia, seperti penebangan hutan secara liar, teror bom, dan juga Bencana jual beli hukum serta bencana korupsi yang semakin menambah parah kondisi negeri ini," kata Permadi SH, paranormal dan politisi Partai Gerindra.
Semenjak negeri ini dipimpin oleh Presiden SBY tahun 2004 silam sampai akhir periode kepemimpinannya Oktober 2009 yang lalu, sampai 2010 hari ini, bencana alam dahsyat terus menerus terjadi.
Bahkan semenjak bulan awal terpilih kembali sebagai Presiden RI yang ke dua kalinya bulan september 2009 yang lalu, Presiden SBY langsung disambut oleh bencana gempa bumi dahsyat di Pulau Sumatera dan Jawa serta Papua, yang banyak menelan korban harta benda dan nyawa.
Bagi yang mengerti ilmu hikmah, sebenarnya ini suatu pertanda bahwa negeri ini sebenarnya banyak masalah: dari masalah korupsi-kolusi sampai perusakan lingkungan dan pembalakan liar, yang harus dituntaskan segera. "Bencana juga dilihat sebagai banyaknya dosa dari bangsa kita, terutama dari para elite negara dan penguasa," kata Din Syamsuddin, Ketua PP Muhammadiyah.
Karena itu, semua elite dan penguasa serta rakyat harus instrospeksi diri dan saling mengingatkan, agar bencana alam mereda dan tidak jadi ancaman keseharian bagi bangsa Indonesia. [TJ]
http://nasional.inilah.com/read/detail/934082/mengapa-bencana-alam-terus-terjadi
Apakah ini kebetulan ataukah suatu peringatan bagi pemerintah saat ini?
Bencana alam ayng terus terjadi sejak pemerintahan presiden SBY ini memang sedang menjadi pembicaraan hangat. Baru-baru ini terjadi gempa dan tsunami di Mentawai, gunung Merapi meletus, dan beberapa daerah dilanda banjir. Semuanya terjadi hampir pada saat yang bersamaan.
Secara ilmiah, gempa Mentawai diakibatkan gesekan dua lempeng aktif Indoaustralia dan Eurasia yang memanjang di perairan pantai Barat Sumatera.
Gesekan dua lempeng ini menyebabkan gempa yang kemudian disusul dengan tsunami. Lempeng Indoaustralia dan Eurasia ini membentuk rangkaian gunung berapi yang paling aktif di dunia. Gunung berapi itu berada di sepanjang pulau Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara. Ada beberapa kalangan yang beranggapan bahwa gempa dan tsunami yang terjadi di Mentawai berkaitan dengan meletusnya gunung Merapi.
Sedangkan bencana banjir yang melanda beberapa daerah di Indonesia,di antaranya Wasior dan Jakarta, merupakan akibat dari penebangan pohon secara liar dan pembangunan tata kota yang tidak mendukung penyerapan air. Banjir yang terjadi di Jakarta merupakan banjir tahunan. Apakah pemerintah tidak berusaha menangani masalah ini? Bagaimana dengan proyek Banjir Kanal Timur yang sampai saat ini belum terealisasikan??
4 comments:
tiap jam kita nonton televisi kita selalu disuguhi berita-berita terbaru mengenai perkembangannya. sampai saat ini belum terdengar satupun menteri ataupun anggota DPR yg terhormat angkat bicara ataupun memberikan bantuan secara materil maupun moril. (Sigh)
hm..klo dikait2kan soal SBY sih saya pribadi ga percaya hal-hal gituan. Sepertinya cuma dikait2kan saja. Sebaiknya kita jangan menuduh, tetapi intropeksi diri kita masing2.
kyk na se ga bgtu berhubungan la ya...
ini mungkin hnya kebetulan terjadi pd masa pemerinrahan SBY aja.........
sekarang kita dapat melihat kondisi alam sekitar kita,Bumi sudah tua dan alam sudah marah dengan manusia makanya bencana slalu saja terjadi.
sebagai manusia tidak menjaga dan melestarikan alam sekitar maka begini lah akibatnya.
buang sampah sembarangan menyebabkn saluran sumbat dah terjadi banjir saat hujan.
menebang pohon dengan sembarangan mengurangi oksigen yg kira hirup dan asap yg di bakr iru menjadi penyakit bagi manusia itu sendiri jg.
jd mari kita sama2 menjaga alam supaya alam kita menjadi aman dan kita pun nyaman & sehat...
secara logika, bencana alam itu tidak ada hubungannya dengan kondisi pemerintahan suatu negara. bencana alam terjadi karena kondisi alam yang sudah tidak menentu, tidak terurusnya alam oleh manusia, dan juga karena memang sudah saatnya terjadi. seperti bencana alam gunung meletus. kalau memang sudah waktunya untuk meletus, itu akan meletus. kalau bencana banjir, bisa terjadi karena banyak orang yang membuang sampah sembarangan, daerah resapan air hujan yang berkurang drastis karena penebangan hutan, dan juga waduk, sungai tidak lagi mampu menampung jumlah air hujan.
Nah, jadi sebenarnya tidak etis kan menghubungkan antara bencana alam dengan kondisi pemerintahan?
walaupun, kondisi pemerintahan kita bisa diibaratkan seperti gunung yang sudah hampir meletus. hehe..
Post a Comment