My ChatBox

Thursday, September 16, 2010

Perfeksionis? Itukah Anda?

Tujuan Anda mungkin baik, agar semua pekerjaan berjalan lancar, rapih, sesuai jadwal dan terorganisir. Tapi buat orang lain, bisa jadi hal itu memuakkan.


Kesempurnaan memang bukan hal yang buruk, bahkan banyak orang mendambakan hal itu. Tapi, menjadi orang yang sempurna, rasanya tak mungkin. Orang bijak berpendapat, angka 10 atau sempurna, itu hanya milik Tuhan.
Namun, dalam karir, sering kita bertemu dengan orang yang sangat ingin pekerjaannya sempurna. Orang seperti inilah yang kita sebut perfeksionis. Coba perhatikan ciri-ciri berikut, siapa tahu Anda termasuk perfeksionis:
1. Perfeksionis membenci pendelegasian, meskipun tugas-tugas yang didelegasikan itu mudah. Ketimbang memberikannya pada orang lain, orang ini lebih suka mengerjakannya sendirian.
2. Karena sangat takut salah atau gagal, perfeksionis cenderung fokus pada masalah kecil, yang bukan gambaran keseluruhan.
3. Bila diminta presentasi atau berbicara di depan umum –-yang jelas-jelas bukan keahliannya-– si perfeksionis memilih menunda-nunda hari-H untuk melakukannya, daripada mengakui bahwa ia tak bisa melakukannya dengan baik.
4. Kalau dipuji, mereka langsung mengambil sikap berjaga-jaga, “ada udang apa di balik pujian itu”.
5. Perfeksionis umumnya bekerja di bidang-bidang sebagai berikut: programming komputer, akunting, penelitian, penjualan, sekolah, obat-obatan, fotografi, periklanan, dan penerbitan.
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/apakah-anda-perfeksionis/



Hmm,, sifat perfeksionis itu adalah masalah kejiwaan di mana seseorang menginginkan segala sesuatu yang dimiliki dan yang dikerjakannya itu sempurna (perfect). 


Well, menginginkan segala sesuatu sempurna itu memang tidak ada salahnya. Jika bisa membuat yang terbaik, kenapa harus puas dengan yang biasa saja, iya kan? Apakah Anda memiliki ciri-ciri yang disebutkan di atas?


Kelebihan dari para perfeksionis adalah mereka biasanya selalu bekerja dengan penuh totalitas dengan harapan mereka akan mendapat hasil yang diinginkan. Namun mereka akan mudah sekali kecewa jika ada ketidakberesan atau kekurangan yang boleh jadi dimata orang lain itu wajar-wajar saja.


Hehe, dari sudut pandang orang yang kurang perfeksionis, orang perfeksionis itu kadang-kadang menyebalkan. Malah banyak yang menganggap mereka sok-tau, sok-hebat, dan sok-sok yang lain.


Tapi, sebenarnya menjadi orang yang perfeksionis itu juga melelahkan lho (mari kita lihat dari sudut pandang orang perfeksionis). Orang yang perfeksionis selalu memperhatikan hal-hal yang detail, sangat sensitif terhadap kritik, cemas berkepanjangan, keras kepala, berpikiran sempit dan suka menunda. (berdasarkan pengalaman pribadi,, >.<)


Keinginan untuk menciptakan produk, website, atau konten terbaik adalah suatu keharusan, namun orang yang perfeksionis akan menemukan banyak rintangan yang sama sekali tidak perlu. Masalahnya bagi mereka yang perfeksionis adalah tindakan mereka yang cenderung suka menunda-nunda dan akhirnya capek sendiri. Karena terobsesi untuk membuat sesuatu yang sempurna, pikiran mereka malah terbebani dan meletihkan perasaannya. Orang perfeksionis akan cepat kehabisan energi karena terus cemas tentang bagaimana menyempurnakan website-nya atau berpikir seandainya dulu saya begini atau begitu. (itu yang aku alami kalau deadline uda dekat dan tugas uda kumpul,, benar-benar melelahkan,, >.<)


Orang perfeksionis tidak suka mendelegasikan tugas, alasannya si lebih baik dikerjakan sendiri. Sejelek-jeleknya pekerjaan sendiri, masih lebih baik dari pekerjaan orang lain.


Yah, menjadi orang perfeksionis juga tidak terlalu menyenangkan. Nah, untuk temen-temen yang perfeksionis (untuk diriku juga,, >.<) sebaiknya mulai mengurangi ketegangan yang ada saat mengerjakan sesuatu. Selingi donk dengan lelucon. Biar tidak kaku.
Coba mendelegasikan pekerjaan untuk yang lain. Jangan terlalu memaksakan diri.
Pergi liburan ke luar kota. Untuk mengurangi ketegangan.
Belajar menerima kritik dan pujian dari orang lain. Tidak semua orang memuji karena ada maunya lho.
Supaya tidak menunda-nunda pekerjaan terus, buatlah jadwal yang BISA dijalankan (menurut pengalaman pribadi, jadwal hanyalah jadwal, tidak pernah dilaksanakan,, >.< alasannya si karena jadwal yang dibuat terlalu memaksa)

13 comments:

Veranica Zhang said...

hahaha...ketika membaca artikelmu satu hal yg terlintas di benakku
"koq sama ya??"

ternyata kita sehati vi
wakakaka

hm..jadwal se tersusun dgn rapi, hny pelaksanaannya saja yg tidak rapi. Sering bgt tau tugas menumpuk, tp ga dikerjakan krn sesuatu hal yg buat kita lupa akan waktu. Ujung2 cape n ga mengerjakan sama skali d. Ini terasa bgt ketika liburan lebaran kemarin. Hehehe

Lalu klo di blg perfeksionis se aku ga separah yg disebutkan di atas. Misalnya dalam hal menunda presentasi atau berpikir negatif thd org yg memberikan pujian (point 2 n 3). hihi
Jd, perfeksionisku setengah2 aja kan?hahaha
coz kdg aku tidak terlalu peduli dengan hasil yg ku buat. Cuma khusus kondisi tertentu atau mata kuliah tertentu aja.
Sekian

Ver'z ^^

Merry Len Walker said...

haha... kok rasanya nyangkut ke aku n tak mau lepas ya... haha... duh2... memang susah jadi orang keren... hehe... tapi sebenarnya seru kok jadi perfeksionis hasil kerjanya kan jadi perfect. hehe... sayangnya kalau sudah begitu kerjaan jadi lelet banget karena harus dipikir2 ulang. contohnya tugas yang akan dipresentasikan pada hari2 dekat2 ini. :p

Vivi d'sei said...

ckck,, aplg aq,, pas baca tuh rasanya kena bgt,, parah sekali de perfeksionis q ni,, terutama pada pelajaran2 tertentu,, kalau untuk pelajaran yang tidak terlalu aq kuasai, yah, pasrah aj,, hehe

AureGenia heRna Lie said...

hahaha waktu dulu aq sempaet mikir loh, jadi orang yang perfeksionis tuch keren banget.. apa2 serba perfect gitu..
tapi setelah mengalami beberapa gejala nya, termasuk kecemasan berlebihan tidak pada tempatnya.. mnurud aq perfeksionis malah kelainan yang butuh pertolongan banget... gimana engga?? tiap hari kerjaannya bebani pikiran sendiri aja.. bikin hari-hari kita jadi jauh lebih berat dari seharusnya.. padahal gada yang menuntut kita untuk jadi "sesempurna" yang kita harapkan...
kita jadi ambisius dan gak bersyukur atau memberikan penghargaan atas hasil kerja kita selama ini.. (padahal kan itu penting banget) sapa yang akan menghargai hasil kerja kita kalau bahkan kita sendiri tidak menghargainya?? malahan kita ingin lebih-lebih n lebih lagi? bikin cape hati.. yang ada ntar malah stress n depresi ( secara extreme) hahaha
so.. jadi perfeksionis itu tidak baik..
boleh c kita ingin melakukan suatu pekerjaan dengan sebaik-baiknya, tapi jangan terlalu membebani diri kita sendiri.
kerjakan semampu kita dan dengan mengerahkan seluruh kemampuan yang ada,, jangan buat target yang terlalu tidak mungkin kita capai..
sekian.
~heRna~

TitaSugar said...

:) nice post...
begini,,,menurutku sih perfeksionis atau sifat2 yg lainnya tuh pasti ada 2 sisi. ada sisi positif dan negatif. yaaa, kita bole aja jd orang yg perfeksionis. tapi perfeksionis yg POSITIF.
sepertiii:
> ada schedule dan target dlm mengerjakan sesuatu
> memperhatikan pekerjaan sampai hal detailnya
> nggak terlalu mudah percaya gitu aja dengan orang (jadi nggak mudah dibohongi jg)
> sensitif thd kritik, n jadiin kritik itu sbg motivasi sehingga nggak dikritik lg untk kedepannya
> ada hal2 yang pengerjaannya didelegasikan jg ke org lain, tp untuk finnishing nya tetep kita yg sempurnain...
gt kan enak toh? hehehehe

nah kalo ini org yg terlalu ingin sempurnanya sampe2 jd perfeksionis yg negatif:
* kebanyakan target n goal yg ingin dicapai tp ujung2 ga ada yg bener2 memuaskan karena ga mampu mewujudkannya
* mempermasalahkan sesuatu yg sangat kecil yg sebenarnya diluar dari inti dr permasalahan itu
* sama sekali nggak ada org yg dipercayainya sehingga dia idup dengan dirinya sendiri
* marah besar kalo dikritik (pdhl demi kebaikannya)
* karena ingin org2 melihat hanya dia yg paling sempurna, kadang cara mencapai kesempurnaan itu licik dan ga bener (sikut temen dgn teganya, curang n cheaty bgt, n ga pernah bagi2 ilmu ato info buat org lain)
* kalo kerja kelompok, dia aja yg paling banyak ngomong, kerjain semuanya sendiri, n memutuskan segala sesuatu sendiri
sebel kannn??

yuk deh kita do the best, dengan cara yg better jg ya... :)

desy^_^ said...

ehm.......
dr 5 point di atas, aq hanya kena 2 point aja...
bearti ga msk dunx ya??? ^^
untuk pekerjaan memang sebaiknya semua berjalan lancar dan rapi dan semua pasti menginginkan hasil yang sempurna tapi perlu di ingat kalo setiap manusia punya keterbatasan. nah dari situ la kita bisa mengerti dan memahami untuk menjadi perfect itu tidak semudah yang kita bayangkan. karna perfect bagi diri kita belum tentu loh perfect bagi org lain juga. dan yg di katakan pada awal artikel ini benar juga kalo seseorang yang terlalu perfect mungkin akan di benci oleh banyak orang....
itu lah hidup hehehe....

sekian vi....
deaZ^^V

Lia Lucky Girl said...

Weleh..weleh.. memang melelahkan jika terlalu memperhatikan semua hal. Sangat menguraskan energi (makanya sulit gemuk nich). Tetapi tanpa orang-orang yang perfeksionis seperti kita tidak akan ada pekerjaan yang wah.... Cuman jangan semua hal harus perfeksionis nanti kesannya kita itu kaku dan tidak menikmati hidup.

Anonymous said...

ternyt jd org perfeksionis repot jg. tidak pernah puas. yang plg parah, ga pernh bersyukur. tidak pernh puas dengn pencapaian diri sndr..

Erica said...

hahahahaha
luthu naaaa
perfect is great word
tapi kalo berlebihan jadi mubajir n bertolak belakang ma yang akan terjadi, so nice hehehehe :)

Vivi said...

```Wow.. Kayaknya mengena nih.. Haha..
Menurut g, jadi perfeksionis itu ga jelek2 amat.. Rasanya ada kepuasan tersendiri gitu kalo udah ngeliat hasilnya.. Hohoho... Apalagi penilaian org lain itu juga positip banget ama karya kita (g paling suka pas moment itu ^^) meskipun terkadang ga seperti yg diharepin.. Itu yg bikin sakit hati banget.. Padahal udah berusaha semaksimal tenaga n pikiran ampe kesehatan pun diabai'in (akibat sering bergadang n capek hati) demi menghasilkan hasil yg sempurna.. Selain itu, sifat perfeksionis itu bisa ng'latih kita bt ga bergantung ama orang lain melulu.. ```

Anonymous said...

xixixixixi
klo mnrt aq perfeksionis itu bkn sst hal yg brk kok^^
mrk cm berusaha mencapai apa yg mrk inginkn dgn sll berusaha ngerjain segala sst na dgn semaksimal mungkin n sekreatif mgkn buad menghslkn hal2 terbaik,,,
menginginkan hal2 terbaik terjadi dlm kehdpn kt kn ga sala^^
tapi dgr2 klo dr sisi pisikologiz perfeksionis ga trll baik loch, isa buad mudah strezzz><' n terkdng lngkngn sktr ga trll sk ma perfeksioniz,,,

jd, perfeksioniz itu bole2 aja, tapi jgn berlebihan, yg penting pandai2 membaca situasi dan kondisi. kapan harus menerapkan sifat perfeksioniz pada sesuatu hal, dan kapan harus melepaskan sifat perfeksioniz tersebut. coba lagh menjd lebih fleksibel^^
xixixixi

Anonymous said...

perfectioniz memang bagus tetapi banyak kelemahannya yaitu banyak buang waktu untuk sesuatu yg harus sempurna...resikonya bisa strezz sendiri dan membuat org lain juga stresss hehehe...

Unknown said...

yupz,, aq setuju bgt dengan bagian 'jika bisa membuat yang terbaik, kenapa harus puas dengan yang biasa saja'..

aq jg cukup parah mengidap penyakit ini,, penyakit perfeksionis..

tapi akhir-akhir ni, karena saking sibuk dan capek akibat dari tugas-tugas dan pekerjaan yang menumpuk, mau tidak mau aq mulai menerapkan prinsip CIN CAI,, haha,,

orang perfeksionis adalah orang yang pantang menyerah,, memberikan ekspektasi yang tinggi pada diri sendiri,, serta mengharapkan penghargaan yang tinggi dari orang lain..
jika pekerjaan yang dikerjakan dengan sepenuh hati tidak dihargai dengan layak, maka di kesempatan yang lain, ia tidak akan berusaha semaksimalnya, malah akan ogah2an,,

orang yang perfeksionis memang kadang2 memang susah dimengerti,, ==a

Post a Comment